Rabu, 06 April 2011

I, I am, and Me

Ketika aku masih kecil dan keberanianku bermimpi tak bertepi, aku ingin mengubah dunia. Namun ketika semakin bertambah besar, impian itu teras terlalu membingungkan bagiku. Aku belum tau dimana letak negara Finlandia. Aku belum tahu nama tetnagga yang rumahnya berpagar hijau diperempatan gang depan. Aku bahkan belum tau cara mengikat tali sepatu yang benar. Begitu banyak yang harus ku ketahui. Aku rasa dunia lebih rumit daripada dimana Finlandia atau tali sepatu.
Kemudian aku putuskan untuk mengubah bangsaku saja.
Di sekolah, aku sudah belajar tentang Soekarno, Stalin, Hitler atau Napoleon Bonaparte yang tampaknya sukses mengubah Negara mereka masing-masing. Tapi, aku tidak bisa bermain pedang, aku juga tidak bisa berpidato hebat seperti mereka. Saat lomba baca puisi 17 agustus-an tingkatan RT saja aku hampir pingsan di atas panggung. Ternyata mengubah bangsa juga sulit.